Jumat, 19 Agustus 2011

Hukum "Berhubungan" di Bulan Ramadhan

Saya sengaja memposting ini karena banyak teman2 (khusus sudah menikah) bertanya apakah di bulan ramadhan suami istri boleh berhubungan, saya dapati tanya jawab berikut di om yahoo. Berikut tanya jawabnya :

Tanya:
Assalamualaikum Pak Ustad, Jika di malam hari Ramadhan ,suami saya minta berhubungan intim, apakah boleh? Terima kasih.
Wassalam, Indri
Jawab:
Wa'alaikumussalam Wr. Wb,
Ibu Indri yang dirahmati Allah,
Salah satu rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hambah-Nya, Allah SWT menghalalkan malam-malam puasa Ramadhan bagi seorang suami untuk mencampuri istrinya.
Hal ini disebutkan dalam firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 187:  "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."
Ayat di atas merupakan dalil diperbolehkannya untuk makan, minum dan melakukan hubungan suami istri sampai datangnya waktu fajar. Dan diwajibkan bagi mereka berdua untuk mandi sebelum melaksanakan shalat Shubuh. Waallahu a'lam bisshowab.
Wassalam

Sumber: Ustad H. Zulhamdi M. Saad, Lc/Republika

Rabu, 10 Agustus 2011

Mengapa Antioksidan Penting Bagi Kulit?

Jakarta - Antioksidan merupakan zat yang dapat melawan kanker dan penuaan dini. Tapi apakah antioksidan benar-benar efektif untuk kecantikan?

Antioksidan dapat mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh. Radikal bebas dalam tubuh dapat merusak struktur kulit, menyebabkan dehidrasi, penuaan dini dan pigmentasi.

"Menggunakan produk antioksidan membantu menghambat kerusakan kulit, dengan begitu akan menunda penuaan dini," ujar ahli kecantikan Shahnaz Husain, seperti dilansir iDiva.

Shahnaz juga mengatakan, antioksidan membantu meningkatkan proses pembaharuan sel. Beberapa zat antioksidan terkandung dalam vitamin A, C dan E. Selain itu terdapat juga dalam beta karoten, selenium, sam lipoat, melatonin dan polifenol (ditemukan dalam kopi dan teh hijau).

Kini kita banyak menjumpai kosmetik-kosmetik yang mengandung antioksidan. Seberapa efektifkah produk-produk kecantikan berlabel antioksidan itu?

Dr Madhuri Agarwal, seorang ahli kecantikan dari India mengatakan, produk kecantikan yang mengandung antioksidan sering ditemukan dalam kategori produk anti-aging (anti-penuaan). Selain itu ada juga produk-produk yang langsung memasukkan kandungan tersebut ke dalam kulit.

"Ada teknologi baru yang bernama nano. Teknologi tersebut membuat antioksidan langsung terserap dalam kulit untuk mengendalikan kerusakan kulit," ujar Dr Madhuri.

Namun produk antioksidan tidak semuanya efektif. Dokter kulit, Jaishree Sharad memperingatkan, jika konsentrasi antioksidan dalam produk tidak sesuai, maka tidak akan efektif. Sehingga, sangat penting untuk memilih produk dengan merek terbaik atau meminta dokter kulit untuk merekomendasikan produk antioksidan yang bagus.

Apakah ada efek samping dalam menggunakan produk mengandung antioksidan? Tentu saja setiap produk pasti memiliki efek yang yang tidak baik, jika dipakai berlebihan.

"Krim biasanya mengandung bahan aktif tertentu, yang jika digunakan selama periode waktu yang panjang, bisa membahayakan kulit," ujar Dr Jamuna Pai.

Dr Jamuna juga memperingatkan, krim-krim tersebut dapat membuat alergi dan iritasi kulit. Misalnya saja vitamin C, yang diketahui bisa menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit sensitif.

Jadi untuk menyeimbangkan antioksidan pada kulit tidak hanya menggunakan krim-krim, tapi juga bisa didapatkan dari asupan antioksidan alami. Zat ini bisa ditemukan dalam buah berry, tomat, brokoli, anggur merah, bawang putih dan masih banyak lagi.

Sumber: http://www.wolipop.com